Rabu, 30 Mei 2012

Nasal Canule Dan Simple Mask


  1. Definisi 
Nasal kanul adalah selang bantu pernafasan yang di letakan pada lubang hidung. Nasal kanul memiliki keuntungan yaitu pemberian oksigen stabil dengan volume tidal dan laju, pernafasan teratur, Pemasangannya mudah, Klien bebas makan, Pasient bebas berbicara dengan nyaman. Selain itu nasal kanul juga memiliki kerugian di antaranya adalah tidak dapat memberi konsentrasi oksigen lebih dari 44% , suplai oksigen berkurang bila klien bernafas melalui mulut, dapat mengiritasi selaput lendir.
Tujuan dari nasal kanul itu sendiri adalah untuk memenui kebutuhan oksigen dalam tubuh karena mengalami kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan oksigen. Sebelum kita melakukan nasal kanul ada beberapa persiapan yang harus di lakukan yaitu cek perencanaan keperawatan klien dan klien di beri penjelasan tentang prosedur yang akan di lakukan. Selain itu kita juga harus mempersiapkan alat-alat di antaranya adalah tabung oksigen yang sudah dilengkapi dengan socket dan manometer, humedifier yang di isi aquadest sampai pembatas yang sudah di lakukan, nasal kanul.
FiO2 estimation :Flows FiO2
a)   1 Liter /min : 24 %
b)   2 Liter /min : 28 %
c)   3Liter /min : 32 %
d)   4 Liter /min : 36 %
e)   5 Liter /min : 40
f)    6 Liter /min : 44 %
Keuntungan
Pemberian oksigen stabil dengan volume tidal dan laju pernafasan teratur, pemasangannya mudah dibandingkan kateter nasal, murah, disposibel, klien bebas makan, minum, bergerak, berbicara, lebih mudah ditolerir klien dan terasa nyaman dan dapat digunakan pada pasien dengan pernafasan mulut.
Kerugian
Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen lebih dari 44%, suplai oksigen berkurang bila klien bernafas melalui mulut, mudah lepas karena kedalaman kanul hanya 1 - 1.5 cm, tidak dapat diberikan pada pasien dengan obstruksi nasal. Kecepatan aliran lebih dari 4 liter/menit jarang digunakan, sebab pemberian flow rate yang lebih dari 4 liter tidak akan menambah FiO2, bahkan hanya pemborosan oksigen dan menyebabkan mukosa kering dan mengiritasi selaput lendir. Dapat menyebabkan kerusakan kulit diatas telinga dan di hidung akibat pemasangan yang terlalu ketat.
Simple mask(sungkup muka sederhana)Digunakan untuk konsentrasi oksigen rendah sampai sedang.Merupakan alat pemberian oksigen jangka pendek, kontinyu atau selang seling. Aliran 5 – 8 liter/mnt dengan konsentrasi oksigen 40 – 60%. Masker ini kontra indikasi pada pasien dengan retensi karbondioksida karena akan memperburuk retensi. Aliran O2 tidak boleh kurang dari 5 liter/menit untuk mendorong CO2 keluar dari masker.FiO2 estimation Flows FiO2
·  5-6 Liter/min : 40 %
·   6-7 Liter/min : 50 %
·   7-8 Liter/min : 60 %



Keuntungan
Konsentrasi oksigen yang diberikan lebih tinggi dari kateter atau kanula nasal, sistem humidifikasi dapat ditingkatkan melalui pemilihan sungkup berlubang besar,dapat digunakan dalam pemberian terapi aerosol.
Kerugian
Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen kurang dari 40%, dapat menyebabkan penumpukan CO2 jika aliran rendah.Menyekap, tidak memungkinkan untuk makan dan batuk.Bisa terjadi aspirasi bila pasien mntah. Perlu pengikat wajah, dan apabila terlalu ketat menekan kulit dapat menyebabkan rasa pobia ruang tertutup, pita elastik yang dapat disesuaikan tersedia untuk menjamin keamanan dan kenyamanan.
  1. indikasi terapi O2 pada klien
Pengertian : Memberikan tambahan oksigen kepada pasien agar kebutuhan oksigennya terpenuhi
Tujuan : Agar oksigenasi seluruh tubuh pasien adekuat
Indikasi :
  • Sumbatan jalan nafas
  • Henti nafas
  • Henti jantung
  • Nyeri dada/angina pektoris
  • Trauma thorak
  • Tenggelam
  • Hipoventilasi (respirasi < 10 kali/menit)
  • Distress nafas
  • Hipertemia
  • Syok
  • Stroke (Cerebro Vasculer Attack)
  • Keracunan gas
  • Pasien tidak sadar
  1. Monitoring dalam pemberian oksigen
Persyaratan dalam pemberian terapi oksigen:
 Yang harus diperhatikan pada pemberian terapi oksigen pada pasien antara lain:
 - Mengatur pemberian fraksi O2 (% FiO2) / jumlah liter per menit
 - Mencegah terjadinya akumulasi kelebihan CO2 oleh karena salah metode
 - Resistensi minimal untuk pernafasan (terutama pada kasus PPOK)
- Efesiensi & ekonomis dalam penggunaan O2 - Oksigen harus dapat diterima pasien
  1. Analisa bagaimana tindakan tersebut dapat memperbaiki oksigen
Dalam konteks kardiologi, masalah oksigen terjadi disebabkan karena hambatan transport oksigen akibat penurunan fungsi jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Dampak penurunan fungsi ini tampak dari tanda-tanda cepat lelah, nafas pendek, perfusi jaringan perifer menurun dll. Apabila oksigen diberikan pada gangguan jantung, maka oksigen masuk berdifusi ke dalam paru-paru relatif mudah. Dari alveoli oksigen berdifusi ke dalam pembuluh darah arteri. Karena masalah utamanya adalah pada hambatan transport (gangguan cardiac output atau denyut jantung) maka pemberian oksigen akan meningkatkan PaO2 dan saturasi O2. Dengan peningkatan saturasi oksigen, maka hemoglobin mampu membawa oksigen lebih banyak dibandingkan dengan jika seseorang tidak diberikan oksigen. Pada kondisi demikian maka kebutuhan perfusi jaringan dapat dipenuhi meskipun terjadi penurunan rata-rata aliran darah ke jaringan.
Konsentrasi oksigen tergantung dari jenis alat dan flowrate (liter permenit) yang diberikan. Kondisi pasien menentukan keperluan alat dan konsentrasi oksigen yang diperlukan.
Tabel 1. Jenis Peralatan dan Konsentrasi Oksigen
JENIS ALAT
KONSENTRASI OKSIGEN
ALIRAN OKSIGEN
Nasal kanula
24-32%
2-4 LPM
Simple Face Mask
35-60%
6-8 LPM
Partial Rebreather
35-80%
8-12 LPM
Non Rebrether
50-95/100%
8-12 LPM
Venturi
24-50%
4-10 LPM
Bag-Valve-Mask (Ambubag)


Tanpa oksigen
21% (udara)

Dengan oksigen
40-60%
8-10 LPM
Dengan reservoir
100%
8-10 LPM
Perhatian :
- pemberian oksigen atas indikasi yang tepat
- Awas pasien muntah, siapkan penghisap
- Pantau pernafasan dan aliran oksigen (LPM)
Catatan :
- Oksigen dapat menyebabkan mukosa kering
- Pergunakan hummidifier pada pemberian oksigen > 30 menit
- Terangkan pada pasien tindakan apa yang akan dilakukan.
Tabel 2. Tabung oksigen dengan 2000 PSI
Ukuran
Vol (Liter)
Durasi/Kecepatan Aliran
Kecil
300
29 menit
Sedang
650
50 menit
Besar
3000
4 jam 41 menit
Untuk keselamatan
  • Jangan menggunakan minyak/pelumas pada alat-alat oksigen (tabung, regulator, fitting, valve, kran)
  • Dilarang merokok dan menyalakan api dekat area oksigen
  • Jangan simpan oksigen pada suhu lebih dari 125oF
  • Pergunakan sambungan-sambungan reguler/valve yang tepat
  • Tutup rapat-rapat katup/kran bila tidak dipakai
  • Jaga tabung agar tidak jatuh
  • Pilih posisi yangt epat pada saat menghubungkan katup/kran
  • Yakinkan oksigen selalu ada
  • Periksa dan pelihara alat-alat
  • Pakailah oksigen dengan benar
  1. Prosedurnya/cara kerjanya
Peralatan :
  • Oksigen medis (oksigen tabung)
  • Flowmeter/regulator
  • Humidifier
  • Nasal kanul
  • Face mask
  • Partial rebreather mask
  • Non rebreather mask
  • Venture mask
  • Bag valve mask (ambu bag)
 Prosedur pelaksanaannya adalah:
a)   Anamnesa
b)     Langkah-Langkah Pertolongan
c)      Pemeriksaan Fisik
d)    Penatalaksanaan
e)     Penyuluhan
f)     Follow Up
Cara kerjanya:
1.        perawat cuci tangan dulu,
2.        atur posisi yang nyaman,
3.        periksa manometer sentral O2 atau tabung O2 humedifier dan flowmeter,
4.        hubungkan kanul dengan O 2 atau alirkan O2 yang rendah,
5.        masukan ke dua ujung kanul ke lubang hidung, membersihkan nasal kanul setiap 8 jan sekali,
6.        perawat cuci tangan,
7.        prhatikan dan catat reksi klien setelah melakukan tindakan tersebut, perhatikan respon klien dokumentasikan.



·         Alat : Nasal Canule
Langkah-langkah Pemasangan           :
a)      Mengatur posisi yang nyaman.
b)       Memberi penjelasan pada pasien/keluarga tentang prosedur pemasangan nasal canule (maksud, tujuan dan prosedur).
c)        Memasang nasal canula pada kedua hidung dengan fiksasi kedua telinga.
d)       Mengalirkan oksigen 1 – 6 liter/ menit.
e)          Memberi penjelasan pada pasien/keluarga bahwa prosedur sudah selesai.
f)         Mengobservasi tentang perkembangan terapi.
g)        Mencatat hasil kegiatan pada status klien
·           Alat : Sungkup Muka Sederhana (Simple Mask)
Langkah-langkah Pemasangan :
a)   Mengatur posisi yang nyaman ( berbaring/ semi fowler/ fowler ).
b)      Memberi penjelasan tentang maksud, tujuan dan prosedur pemasangan simple mask.
c)      Memasang simple mask pada muka pasien sesuai ukuran, alirkan oksigen 5 – 8 liter/ menit dan fiksasi karet pengikat pada belakang kepala.
d)       Memberikan penjelasan bahwa prosedur sudah selesai.
e)         Mengobservasi tentang perkembangan terapi oksigen.
f)         Mencatat hasil kegiatan pada status klien.


DAFTAR PUSTAKA
http://dokter-medis.blogspot.com/2009/06/terapi-oksigen.html